Domba merupakan salah satu subsektor penting dalam industri peternakan yang berkontribusi pada penyediaan sumber protein hewani, wool, dan produk turunan lainnya. Keunggulan dalam beradaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan dan kebutuhan pakan yang cenderung mudah didapatkan menjadi alasan peternak untuk beternak domba. Permasalahan domba seperti penyakit pada hewan ternak, persoalan perkawinan dan kelahiran, dan kurangnya pelatihan peternak perlu menjadi perhatian bersama. Permasalahan mendasar Perkembangbiakan dan peningkatan populasi adalah persoalan breeding dan kelahiran. Kesehatan induk domba pada periode kebuntingan dan pasca melahirkan serta pemeliharaan cempe pasca kelahiran merupakan titik kritis dalam pengembangan populasi domba.
Merujuk pada persoalan di atas, seorang peneliti UGM berinisiatif untuk meneliti komponen darah (hematologi) pada domba ekor tipis yang dibudidayakan oleh masyarakat kelompok ternak domba di daerah Tempel, Kabupaten Sleman serta domba yang dipelihara oleh peternak secara perorangan di daerah Banguntapan Bantul. Penelitian ini dilakukan untuk mendalami perubahan komposisi hematologi darah domba selama masa bunting dan pasca kelahiran, dimana pada poin ini memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan induk dan anak (cempe). Penelitian ini sangat erat terkait dengan peningkatan kualitas induk domba pada masa kebuntingan dan pasca melahirkan. Riset ini berkontribusi pada SDGs by Goals kriteria ke-2 yaitu berkaitan dengan Zero Hunger. Harapan kedepan, dengan banyaknya penelitian terkait ini akan memberikan kontribusi dalam mendukung peningkatan produktivitas domba lokal. lebih lanjut, kemampuan yang baik oleh peternak dan pemangku kebijakan dalam meningkatkan produktivitas domba dan kemandirian pangan sangat strategis untuk dijadikan program prioritas dalam mendukung ketahanan pangan bangsa Indonesia.
Penelitian tentang hematologi darah domba ekor tipis periode bunting dan pasca partus (setelah melahirkan) dilaksanakan pada bulan Juli-September 2024. Penelitian ini dipimpin oleh drh. M. Rosyid Ridlo, M.Sc., Ph.D. selaku dosen Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner, Sekolah Vokasi UGM (SV UGM). Achmad Fauzi A.Md, S.Pt. selaku laboran dan asisten peneliti juga ikut membantu riset ini. Penelitian ini melibatkan mahasiswa untuk menambah skill dan knowledge dalam rangkaian pendidikan di kampus, lapangan dan laboratorium. Tim mahasiswa terdiri dari Dhinta Maulidya Kalandara, Muhammad Taufik Hidayat, Muhammad Raihan Rafi Habibullah, dan Richard Renaldy Ryanto.
Gambar 1. Pengambilan sampel darah domba pada vena jugularis
Pengambilan sampel darah domba dilakukan melalui pembuluh darah dibagian leher domba (vena jugularis). Sampel darah yang diambil dimasukkan pada tube EDTA sebanyak 4-5 ml. Sampel yang telah dikoleksi kemudian diperiksa di laboratorium LPPT UGM dan Laboratorium Pemeriksaan sampel darah di Laboratorium Prodi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner. Sebagai tambahan informasi alat Licare Vet Auto Hematology Analyzer CC-3200, yang dimiliki oleh Program Studi Teknologi Veteriner SV UGM, yang merupakan alat otomatis yang dapat mengukur berbagai parameter penting dalam darah, seperti jumlah sel darah merah, sel darah putih, trombosit, hemoglobin, dan hematokrit. Hasil pengujian hematologi menggunakan alat ini dapat diperoleh dengan cepat dan akurat, memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi darah domba. Peneliti dan mahasiswa dapat menggunakan hasil analisis penelitian ini untuk mengevaluasi apakah ada gangguan kesehatan, seperti anemia atau infeksi, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan hewan. Berdasarkan hasil penelitian ini, peternak dapat lebih memahami kondisi fisik domba mereka dan mengambil tindakan yang tepat, seperti pemberian suplemen atau perawatan medis lainnya pada saat hewan bunting dan pasca melahirkan.
Penggunaan alat untuk analisis hematologi darah hewan sudah dapat dilakukan oleh mahasiswa dengan didampingi analis laboratorium. Penelitian ini merupakan usaha untuk memberikan pengayaan skill bagi mahasiswa Sarjana Terapan Teknologi Veteriner agar memiliki kemampuan dalam penelitian termasuk pengambilan sampel darah, melakukan pemeriksaan menggunakan alat yang modern, serta mengasah kemampuan menganalisa hasil penelitian yang diperoleh. Kegiatan ini sangat relevan terhadap program SDGs by Goals terkait kriteria No.4. yaitu Quality Education. Peningkatan mutu pendidikan hendaknya senantiasa dikembangkan secara berkelanjutan. Hal ini telah dilakukan di Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner SV UGM.
Gambar 2. Persiapan sampel darah domba sebelum pengujian sampel menggunakan alat Hematology Analyzer
Penulis naskah : drh. M. Rosyid Ridlo, M.Sc., Ph.D.