Susu merupakan bahan pangan asal hewan yang memiliki kandungan nutrisi tinggi, karena mempunyai komposisi air, laktosa, lemak, protein, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun demikian, susu memiliki kelemahan yaitu mudah rusak sebab kandungan di dalamnya disukai oleh mikroorganisme. Susu yang rentan akan kontaminasi bakteri memerlukan pengolahan agar tidak mudah rusak. Selain pengolahan susu yang tepat faktor sanitasi juga perlu diperhatikan dalam pengangan susu segar maupun produk olahan susu. Tujuan dari sanitasi yaitu menciptakan atau pemeliharaan kondisi yang mampu mencegah terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya penyakit yang disebabkan oleh makanan dan usaha kongkret dalam mewujudkan kondisi higienis
Susu segar dan produk olahannya dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu asupan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dalam pemenuhan protein hewani. Hal tersebut guna mewujudkan generasi sehat sekaligus meningkatkan konsumsi susu di masa pertumbuhan anak-anak (golden age). Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada melalui program penelitian yang diketuai oleh Dr. Ir. Nurulia Hidayah, S. Pt. M.P. IPM., ASEAN. Eng beserta tim melakukan penelitian berkaitan dengan produk olahan susu dan Industri Pengolahan Susu (IPS) baik dari sisi pengujian kualitas susu maupun higiene dan sanitasi yang diterapkan di IPS. Hal tersebut sabagai salah satu upaya untuk mendukung SDGs “Responsible Consumption and Production” demi terwujudnya kemandirian pangan. Industri sangat berperan dalam penyerapan susu segar peternak sebagai bahan baku pembuatan olahan susu. Pada proses penerimaan bahan baku susu segar, proses produksi sampai dengan distribusi olahan susu, sangat diperhatikan sanitasinya sehingga produk yang dipasarkan ke konsumen tetap terjamin kualitasnya.
Penulis naskah : Dr. Ir. Nurulia Hidayah, S.Pt., MP., IPM., ASEAN., Eng.