Peternak kambing perah di Yogyakarta saat ini berkembang cukup signifikan termasuk peternakan kambing perah Sahabat Ternak 1 di Turi, Kabupaten Sleman. Inisiatif peningatan status kesehatan ternak menjadi bagian dari upaya kolaboratif yang dimulai pada tahun 2018 antara drh. Clara Ajeng Artdita, M.Sc., dari Program Studi Teknologi Veteriner, Deparetmen Teknologi Hayati dan Veteriner, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM), dan Alik Maulana selaku ketua peternak di Peternakan Sahabat Ternak 1. Jalinan kerja sama ini berfokus pada penelitian dan perawatan kesehatan untuk kambing perah, dengan tujuan meningkatkan produktivitas ternak dan ketahanan pangan bagi Masyarakat melalui pemenuhan susu.
Tahun ini, kegiatan ini secara khusus menargetkan status kesehatan kambing perah melalui salah satunya melalui kegiatan perawatan ternak melalui pemberian multivitamin injeksi dan pengobatan rutin kecacingan (helminthiasis). Sebagai catatan, untuk kambing bunting cukup diberikan multivitamin saja. Pengobatan cacing, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan ternak, dijadwalkan setiap 3 hingga 6 bulan untuk mencegah infeksi parasit yang dapat berdampak buruk pada kesehatan kambing. Infeksi semacam itu dapat menyebabkan penurunan baik kualitas maupun kuantitas produksi susu, yang sangat penting bagi mata pencaharian para peternak.
Keputusan untuk memprioritaskan suplementasi multivitamin bagi kambing bunting adalah langkah strategis untuk memastikan kesehatan baik induk maupun anaknya. Nutrisi yang tepat selama kehamilan sangat penting untuk perkembangan anak kambing yang sehat, yang pada gilirannya berkontribusi pada produktivitas keseluruhan peternakan. Dengan meningkatkan kesehatan kambing, para peternak dapat mengharapkan hasil susu yang lebih baik, yang sangat penting untuk memenuhi permintaan produk susu yang terus meningkat di daerah tersebut.
Kolaborasi antara drh. Clara dan Alik tidak hanya berfokus pada pengobatan tetapi juga pada pendidikan peternak lokal tentang praktik dalam pemeliharaan kambing. Sesi diskusi secara daring maupun luring telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan ternak secara rutin dan perawatan preventif. Transfer pengetahuan ini sangat penting untuk memberdayakan peternak agar dapat mengelola kesehatan ternak mereka, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan produktivitas peternakan.
Sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), inisiatif ini sejalan dengan tujuan untuk memastikan ketahanan pangan dan mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan. Dengan meningkatkan kesehatan kambing perah, kegiatan ini berkontribusi pada ketersediaan produk susu yang bergizi, yang sangat penting bagi pola makan masyarakat lokal. Selain itu, kambing yang lebih sehat menghasilkan produksi susu yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan stabilitas ekonomi para peternak yang terlibat.
Sejak kerja sama dilakukan dari tahun 2018, para peternak melaporkan peningkatan produksi susu sejak penerapan langkah-langkah perbaikan Kesehatan khususnya terkait pencegahan kondisi mastitis. Hal ini tidak hanya menguntungkan peternak secara finansial tetapi juga memastikan bahwa konsumen memiliki akses ke produk susu berkualitas tinggi.
Sebagai kesimpulan, kemitraan antara drh. Clara dan Alik Maulana telah terbukti menjadi aset berharga bagi komunitas peternak kambing perah lokal. Fokus pada perbaikan kesehatan melalui pengobatan cacing dan pemberian multivitamin adalah bukti pentingnya kesehatan hewan dalam dunia peternakan. Seiring program ini terus berkembang, diharapkan akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi para peternak dan masyarakat secara keseluruhan.
Kolaborasi yang sedang berlangsung ini menyoroti pentingnya penelitian dan pendidikan dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan memastikan ketahanan pangan. Dengan berinvestasi dalam kesehatan ternak, para peternak lokal dapat mengamankan mata pencaharian mereka sambil berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih luas. Keberhasilan Sahabat Ternak 1 adalah langkah menjanjikan menuju masa depan pertanian yang lebih sehat dan produktif.
Penulis Naskah: drh. Clara Ajeng Artdita, M.Sc.