Pendidikan vokasional sangat menekankan kemampuan keterampilan (skill) mahasiswa di setiap program studi terapan di perguruan tinggi vokasional, tak luput juga bagi Program Studi Teknologi Veteriner Sekolah Vokasi UGM (Prodi Tekvet SV UGM). Selaras dengan program Sustainable Development Goals (SDGs), Program Studi Teknologi Veteriner turut berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan sesuai dengan SDGs poin ke-4 terkait Quality Education. Dalam peningkatan kualitas pendidikan ini, berbagai upaya dilakukan agar tercapai pendidikan yang berkelanjutan, inovatif, responsif, dan solutif, serta mengedepankan kualitas lulusan yang diharapkan mampu menjawab tantangan dunia kerja di bidang veteriner/kesehatan hewan. Berlatar belakang hal tersebut, mahasiswa Prodi Tekvet SV UGM senantiasa dibekali dengan berbagai model peningkatan keterampilan tidak hanya tentang keperawatan hewan, kesehatan hewan, pengujian produk hewan, namun juga aplikasi penggunaan teknologi serta alat-alat instrumen penunjang dalam ruang lingkup paramedik veteriner/kesehatan hewan.
Lulusan Prodi Tekvet SV UGM diproyeksikan memiliki kemampuan menjadi profesional muda paramedik veteriner yang memiliki keterampilan mumpuni dan pemahaman yang komprehensif tentang konsep keperawatan hewan dan teknologi veteriner seperti yang tercantum dalam profil lulusan Prodi Tekvet SV UGM: (1) sebagai paramedik veteriner yang bekerja bersinergi dengan penyeliaan dokter hewan dalam pelayanan kesehatan hewan, (2) sebagai analis laboratorium di instansi yang berkaitan dengan kesehatan hewan, (3) sebagai supervisor baik dalam industri maupun peternakan (farm) yang memiliki kompetensi supervisi dan manajerial, (4) sebagai tim quality control/quality assurance di perusahaan pangan asal hewan maupun farmasi obat hewan, dan (5) sebagai konsultan/technical representatif produk industri veteriner atau farmasi terkait kesehatan hewan.
Salah satu penguatan keterampilan mahasiswa Prodi Tekvet SV UGM adalah pemeriksaan kebuntingan pada hewan dengan menggunakan instrumen berupa ultrasonografi (USG) di bidang teknologi reproduksi dan ilmu keperawatan klinis hewan. Hal ini ditujukan sebagai bekal mahasiswa dalam mencapai kualitas profil lulusan mahasiswa. Artikel ini mengulas sebagian dari kegiatan praktikum bidang ilmu reproduksi dan instrumentasi veteriner. Adapun penggunaan USG ini menjadi hal wajib yang perlu dipahami dan diketahui seluruh mahasiswa Prodi Tekvet SV UGM. Sebagaimana dijelaskan oleh drh. Muhammad Rosyid Ridlo, M.Sc., Ph.D., selaku pengampu Mata Kuliah Alat dan Instrumentasi Veteriner, bahwasanya mahasiswa Prodi Tekvet pada semester ke-2 sudah diperkenalkan dengan prinsip dasar cara kerja USG serta teknik penggunaannya. Pembelajaran pengenalan alat instrumen veteriner ini secara khusus dilakukan pada saat kegiatan praktikum. Tentunya, praktikum ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengoperasikan USG secara langsung dan memeriksa kebuntingan hewan seperti kucing atau anjing. Selain itu, mahasiswa juga dilibatkan dalam kegiatan riset dosen yang menggunakan USG seperti pemeriksaan kebuntingan pada ternak domba, kambing, ataupun sapi.
Untuk mencapai quality education seperti tertuang dalam poin SDGs, model pembelajaran yang diberikan menitikberatkan pada metode pendidikan project based learning. Sebagai contoh, mahasiswa diberikan tugas dan kebebasan untuk mencari hewan yang diperiksa (tentunya dengan syarat hewan bunting yang telah diinformasikan sebelumnya), kemudian kelompok mahasiswa tersebut diberikan kesempatan untuk mencoba dan memeriksa hewan yang dibawa secara langsung menggunakan instrumen USG. Pengalaman menarik ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan sekaligus keterampilan mahasiswa dalam pengoperasian dan penerapan instrumen USG pada hewan. Ditambahkan pula oleh drh. Rosyid bahwa mahasiswa juga dilatih untuk membuat laporan sebagai bentuk dokumentasi hasil analisis kegiatan praktikum yang bertujuan agar tidak hanya keterampilan atau skill saja yang berkembang, namun kemampuan mahasiswa dalam menganalisa penggunaan USG pada pemeriksaan kebuntingan yang dituangkan dalam bentuk tulisan juga turut terasah. Prinsip continuing improvement dan up to date dalam pendidikan inilah yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan Sarjana Terapan Teknologi Veteriner yang kuat baik dalam konsep maupun skillfull dalam kemampuan kerja.