Indonesia masih belum bebas Rabies. Bahkan, dilansir dari laman website https://databoks.katadata.co.id/, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan jumlah kasus rabies di Indonesia selama pada April 2023 terdapat 31.113 kasus rabies. Angka kematian akibat Rabies di Indonesia masih cukup tinggi yakni 100 sampai 156 kematian per tahun, dengan Case Fatality Rate (Tingkat Kematian) hampir 100%. Hal ini menggambarkan bahwa rabies masih jadi ancaman bagi kesehatan masyarakat. Secara statistik 98% penyakit rabies ditularkan melalui gigitan anjing, dan 2% penyakit tersebut ditularkan melalui kucing dan kera (Kemenkes, 2020). Penyakit rabies sangat diwaspadai karena menyerang susunan saraf pusat dan mengakibatkan kelumpuhan otak yang berakhir pada kematian. Virus rabies terdapat di dalam air liur binatang, yang kemudian dapat masuk dalam tubuh manusia lewat luka gigitan hewan penular rabies (HPR), yaitu anjing, kucing, kera, dan kelelawar. Selanjutnya virus akan masuk ke dalam saraf tepi di daerah gigitan, kemudian menuju otak melalui sistem saraf menuju saraf pusat (otak).
Yogyakarta merupakan salah satu dari 8 provinsi yang dinyatakan bebas penyakit rabies di Indonesia. Kulon Progo sebagai salah satu kabupaten di Provinsi D.I. Yogyakarta semakin berkembang pesat semenjak dibangunnya Bandara Internasional Yogyakarta, menjadi pintu masuk turis lokal dan internasional ke berbagai destinasi wisata di Yogyakarta. Pada tahun 2021, pemerintah kabupaten setempat menyatakan kesiapan untuk mempertahankan status Kulon Progo sebagai wilayah bebas rabies. Namun demikian, ancaman penyakit rabies tetap ada meski Kulon Progo saat ini berstatus bebas rabies. Eliminasi penyakit rabies pada hewan di Indonesia masih menjadi tantangan bersama, baik untuk pemerintah maupun masyarakat, mengingat capaian vaksinasi pada hewan masih belum memenuhi target. Saat ini, angka vaksinasi rabies pada hewan masih rendah. Capaian vaksinasi setidaknya harus memenuhi 70% populasi.
Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner (Prodi Tekvet), Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada tahun 2023 ini mengadakan beberapa agenda kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang salah satunya adalah ikut berpartisipasi dalam mendukung pemerintah kabupaten melaksanakan upaya pencegahan rabies melalui program vaksinasi. Pelaksanaan kegiatan vaksinasi rabies pada anjing dan kucing telah dilakukan di Field Research Centre (FRC), Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo pada hari Sabtu, 15 Juli 2023. Kegiatan vaksinasi rabies ini didukung Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang D.I. Yogyakarta dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo serta melibatkan dokter hewan praktisi Puskeswan Wates, Puskeswan Lendah, Klinik Hewan Jogja, serta Kit Kat Petshop & Care. Pada kegiatan ini sebanyak 23 ekor kucing telah diberikan vaksinasi rabies. Prodi Tekvet berkomitmen untuk ikut dan terus berpartisipasi dan kontribusi dalam pengendalian penyakit hewan khususnya pada hewan kesayangan (pet animal).