Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berkuku belah telah menyebar sedemikian cepat terutama di Pulau Jawa. Hal ini lantas menjadi perhatian pemerintah terkait penanganan penyakit PMK terutama pada ternak ruminansia. Vaksinasi PMK diharapkan menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan imunitas ternak terhadap virus.
Dalam rangka koordinasi kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), serta percepatan pelaksanaan Vaksinasi PMK. Direktorat Kesehatan Hewan telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis Percepatan Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang dilaksanakan pada Jum’at-Sabtu, 21-22 Oktober 2022 yang diikuti oleh perwakilan dari seluruh dinas di DIY, Mahasiswa Koas, Mahasiswa S1 FKH UGM, dan mahasiswa Teknologi Veteriner, SV, UGM.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DI Yogyakarta dalam sambutannya mengatakan, Kegiatan ini menjadi suatu pengalaman penting karena mahasiswa turut berperan serta dalam pemberantasan wabah PMK sebagai salah satu kegiatan yang sesuai dengan bidang ilmu terutama bidang hewan.
Direktur Kesehatan Hewan memaparkan bahwa, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan wabah virus pada hewan ternak ruminansia. Wabah ini menyebabkan penyakit viral yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa, unta. Termasuk hewan liar seperti gajah, antelope, bison, menjangan dan jerapah.
Selama dua hari mahasiswa mendapatkan banyak materi berupa pengenalan penyakit PMK, biosecurity dan penanganan limbah, teknik vaksinasi PMK, pengenalan Aplikasi iSIKHNAS hingga demo penggunaan aplikasi iSIKHNAS.