

Universitas Gadjah Mada (UGM) secara resmi menarik kembali mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode II Tahun 2025 pada tanggal 8 Agustus 2025 setelah melaksanakan program selama lima puluh hari di berbagai wilayah Indonesia. Penarikan ini menjadi momen penutup rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan ribuan mahasiswa lintas fakultas dan program studi, termasuk dari Program Studi Teknologi Veteriner (TekVet), Sekolah Vokasi UGM.

Kegiatan penarikan yang berlangsung di Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo dihadiri oleh Priyo Cahyono, S. TP., MM. selaku Camat Kecamatan Garung, dosen pembimbing lapangan Dr. Ir. Nurulia Hidayah, S. Pt., M.P., IPM., ASEAN. Eng yang juga merupakan salah satu dosen Sarjana Terapan Teknologi Veteriner, perangkat desa, serta perwakilan masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa mempresentasikan hasil program kerja yang telah mereka laksanakan, mencakup bidang pendidikan, kesehataan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi.


Penyakit


Desa Dorebara, Kecamatan Dompu merupakan ibukota Kabupaten Dompu yang termasuk ke dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Potensi pertanian di Kecamatan Dompu cukup besar, dengan luas lahan pertanian mencapai 18.647 hektar. Komoditas utama yang dibudidayakan meliputi padi, jagung, dan tanaman hortikultura, serta peternakan. Curah hujan yang cukup tinggi di musim hujan mendukung sektor pertanian dan peternakan. Akan tetapi, musim kemarau panjang merupakan tantangan utama untuk mengakses air sehingga mengakibatkan minimnya ketersediaan sumber pakan ternak (BPS, 2024; Dompukab, 2025). Pengelolaan sumber daya alam yang tepat sesuai dengan kondisi agroklimat akan meningkatkan ketahanan lokal, sehingga berpartisipasi dalam menangani perubahan iklim (SDGs 13). Desa Dorebara merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Dompu dengan luas 2,5 km2, berpopulasi penduduk sekitar 3.800 jiwa dengan mata pencaharian beragam, salah satu mata pencaharian mayoritas penduduk adalah sebagai peternak (BPS, 2024).
Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia dengan kelezatan dan komposisinya yang ideal karena susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh, mudah dicerna, bernilai gizi tinggi, dan sangat dibutuhkan oleh manusia dari berbagai umur. Susu adalah bahan makanan yang paling baik untuk kesehatan, karena susu mengandung zat gizi yang lengkap dan sempurna (Navyanti dan Adriyani, 2015). Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 3141.1:2011, susu segar merupakan cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau tidak ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali pendinginan. Susu dapat dihasilkan oleh ternak mamalia atau hewan menyusui lainnya seperti sapi, kerbau, atau kambing yang diperoleh dengan cara pemerahan (Navyanti dan Adriyani, 2015; Cholissodin et al., 2017). Susu yang dihasilkan oleh ternak perah bergantung pada berbagai faktor misalnya kesehatan ternak, waktu pemerahan, penyimpanan, musim, pakan, jenis ternak, dan umur ternak (Poerwanto dan Budiati, 2016). Menurut Arum dan Purwidiani (2014), susu yang populer beredar di pasaran adalah susu sapi.
Keberhasilan empat mahasiswa Teknologi Veteriner yang lolos dalam program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 7 berkontribusi dalam mendukung beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) serta membawa manfaat bagi pengembangan diri mereka secara profesional. Program ini didukung penuh oleh Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner Sekolah Vokasi UGM agar mahasiswa memiliki pengalaman dan kemampuan yang baik sehingga siap untuk berkiprah di dunia kerja. Berikut adalah kontribusi masing-masing mahasiswa dengan poin SDGs:
Pada tanggal 19 Oktober 2024, Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) terselenggara kegiatan Seminar Nasional Teknologi Terapan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam melakukan presentasi ilmiah serta menampilkan penelitian inovatif yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs nomor 4-Quality Education dan 16-Strong institution dalam bidang akademik), salah satunya terkait inovasi penelitian bidang produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di negara berkembang.
Mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner SV UGM turut berpartisipasi dalam Seminar Nasional Teknologi Terapan dengan tema “Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi yang Paripurna sebagai Pilar Visi Indonesia Emas 2045”. Kegiatan ini dinisiasi oleh Sekolah Vokasi UGM sukses diselenggarakan pada tanggal 19 Oktober 2024. Acara ini diadakan sebagai upaya strategis untuk memperkuat pendidikan tinggi vokasi di Indonesia, berkonsentrasi pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan siap bersaing dalam rangka mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Seminar ini menghadirkan tiga narasumber ahli yang memberikan perspektif penting dari berbagai bidang yaitu 1). Saryadi, S.T., M.B.A., selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi., 2). Dr. Muhammad Aditya Warman, S.Psi., M.B.A., Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan., dan 3). Aliridho Barakbah, S.Kom., Ph.D.