Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner (Prodi Tekvet) didirikan untuk menjembatani antara dunia pendidikan yang mengedepankan kemampuan akademis dengan mengutamakan skills atau keterampilan dalam pengaplikasian teknologi mutakhir di bidang veteriner. Keilmuan dan keterampilan tersebut juga menyertakan kemampuan manajerial, kemampuan menganalisis permasalahan dan mampu menemukan solusi serta menjalankan tugas dengan profesional. Alumni atau lulusan Prodi Tekvet secara umum dibekali dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan secara khusus dibekali kemampuan dan keterampilan dalam pengaplikasian teknologi mutakhir pada bidang kesejahteraan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan bioteknologi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Sejalan dengan arahan Dirjen Pendidikan Tinggi Vokasi bahwa setiap mahasiswa tingkat akhir yang akan memasuki dunia kerja harus memiliki kompetensi dan profesionalitas yang relevan dengan industri atau lingkup kerja yang dimasukinya, dengan demikian setiap penyelenggara pendidikan tinggi vokasi wajib memastikan adanya kompetensi dan profesionalitas tersebut diinternalisasi oleh setiap lulusannya. Salah satu cara memastikan ketercapaian kompetensi dan profesionalitas tersebut adalah dengan uji kompetensi calon lulusan.
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah salah satu sistem manajemen keamanan pangan yang bermanfaat dan digunakan untuk mengendalikan sekaligus mencegah risiko-risiko bahaya yang mungkin timbul disebabkan oleh berbagai hal seperti: bahan baku, proses pengolahan pangan, penggunaan mesin/alat kerja, dan pekerja yang terlibat. Capaian pembelajaran Prodi Tekvet tiap tahun menetapkan setelah menyelesaikan tahun ke-3, mahasiswa diharapkan dapat mengikuti sertifikasi kompetensi (sertikom) Penyusunan Dokumen Sistem HACCP yang tersertifikasi oleh BNSP-LSP-188-ID. Mata kuliah dalam kurikulum Prodi Tekvet juga telah disusun sedemikian rupa untuk mendukung kompetensi HACCP. Selain itu, kompetensi HACCP juga mendukung profil lulusan yang mempunyai peran dalam hal kendali mutu pangan (quality control & quality assurance) asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
Pada kesempatan ini, sebanyak 25 orang civitas akademika Prodi Tekvet yang terdiri dari 17 mahasiswa tingkat akhir, 6 dosen dan 2 tenaga kependidikan mengikuti ujian sertifikasi kompetensi Penyusunan Dokumen Sistem HACCP selama dua hari yaitu pada tanggal 4 dan 5 April 2023. Hari pertama yaitu berupa materi dan bimbingan teknis persiapan ujian sertikom, yang dibimbing oleh narasumber drh. Asep Rusmana. Beliau merupakan Konsultan Keamanan Pangan Halal dan Praktisi Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Selanjutnya pada hari kedua, dilakukan ujian sertikom, dimana peserta harus menunjukkan kompetensinya dalam menyusun dokumen sistem HACCP.
Dosen Mata Kuliah Higiene dan Sanitasi Produk Hewan dan Mata Kuliah Kendali Mutu Produk Asal Hewan, drh. Nur Ika Prihanani, M.Sc., menyampaikan bahwa lulusan Tekvet harus mempunyai kontribusi dalam menjamin keamanan pangan asal hewan yang dikonsumsi oleh manusia. Lulusan Prodi Tekvet dibawah penyeliaan dokter hewan, harus dapat memastikan bahwa seluruh rantai proses produksi produk asal hewan dari hulu ke hilir bebas dari risiko bahaya atau ancaman yang dapat mengkontaminasi produk, sehingga aman dikonsumsi oleh masyarakat. Di lain hal, drh. Fatkhanuddin Aziz, M.Biotech., Ph.D selaku Ketua Prodi Tekvet menjelaskan bahwa dosen dan tenaga kependidikan juga harus memiliki kompetensi dalam sistem HACCP, dikarenakan hal tersebut diperlukan untuk mendukung proses, capaian pembelajaran mata kuliah dan capaian kompetensi lulusan. “Mahasiswa yang kompeten, didukung oleh suasana akademik yang kompeten pula” tandasnya.