• UGM
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI VETERINER
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • HOME
  • PROFIL
    • PROFIL TEKVET
    • SEJARAH SINGKAT
    • PROSPEK KERJA
    • VISI DAN MISI
    • TUJUAN
    • PENGELOLA
    • TENAGA PENGAJAR
    • Tenaga Kependidikan
    • LINGKUP/BIDANG KERJA
  • AKADEMIK
    • FASILITAS
    • KURIKULUM TEKVET
    • KOMPETENSI
    • PUBLIKASI MAHASISWA
  • KEMAHASISWAAN
    • PENERIMAAN MAHASISWA BARU
    • BEASISWA
    • SIMASTER UGM
    • KARIER ALUMNI
  • INFORMASI PUBLIK
    • Kepuasan Pengguna Lulusan
    • Kuesioner Kepuasan Pelayanan Mahasiswa
    • Dokumen Akreditasi Prodi
  • Saran
  • Beranda
  • SDGS4 QUALITY EDUCATION
  • SDGS4 QUALITY EDUCATION
Arsip:

SDGS4 QUALITY EDUCATION

Alumni Sarjana Terapan Teknologi Veteriner UGM Lolos CPNS di BBVF Pusvetma Surabaya: Bukti Kualitas Pendidikan Vokasi yang Relevan dan Prospektif

Post Thursday, 29 May 2025

Yogyakarta – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh alumni Program Studi Teknologi Veteriner Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2025. Sejumlah lulusan yang berasal dari jalur alih program D4-Teknologi Veteriner diantaranya Litania Debora Erna, Adam Ma’arij Ramadhan, Ulfiyatul Khairiyah dan Tsagilsha Nurindra berhasil lolos dan diterima bekerja di Balai Besar Veteriner Farma (BBVF Pusvetma) Surabaya, sebuah lembaga strategis di bawah naungan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Instansi BBVF Pusvetma, yang memiliki mandat dalam produksi, pengujian, distribusi, serta pengembangan vaksin, antigen, dan bahan biologik veteriner lainnya, memegang peranan vital dalam mendukung program kesehatan hewan nasional. Keberhasilan alumni UGM menembus lembaga ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menegaskan relevansi dan mutu pendidikan di bidang vokasi, Program Studi Teknologi Veteriner yang berbasis sains terapan.

Program Studi Teknologi Veteriner UGM sendiri merupakan bagian dari Sekolah Vokasi UGM yang dirancang secara khusus untuk menjawab kebutuhan industri kesehatan hewan modern. Kurikulum prodi ini mencakup pembelajaran tentang teknologi produksi obat dan vaksin hewan, teknik diagnostik laboratorium, manajemen laboratorium kesehatan hewan, serta keterampilan praktis di bidang pengujian dan pengawasan mutu produk veteriner. Mahasiswa tidak hanya dibekali dengan teori, tetapi juga terjun langsung dalam praktik magang di instansi mitra seperti BBVF Pusvetma, laboratorium veteriner, dan industri farmasi hewan nasional.

Keterkaitan erat antara kurikulum yang diajarkan dan kebutuhan dunia kerja terbukti menjadi nilai tambah utama lulusan Teknologi Veteriner UGM. Dunia farmasi veteriner, yang kini berkembang pesat seiring meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan hewan dan keamanan produk pangan asal hewan, sangat membutuhkan tenaga profesional dengan kompetensi teknis tinggi. Lulusan UGM hadir sebagai solusi konkret atas kebutuhan tersebut—mereka tidak hanya siap bekerja, tetapi mampu berkontribusi aktif dalam inovasi dan efisiensi kerja di sektor ini.

Keberhasilan menembus seleksi CPNS di Pusvetma menjadi bukti sahih bahwa pendidikan vokasi berkualitas tinggi tidak kalah kompetitif dibanding jalur akademik konvensional. Ini juga menjadi sinyal positif bagi lulusan SMA di seluruh Indonesia bahwa memilih jalur vokasi, khususnya di bidang teknologi veteriner, adalah pilihan strategis yang penuh peluang. Bagi mereka yang memiliki minat pada dunia kesehatan hewan, teknologi biomedis, atau farmasi hewan, Prodi Teknologi Veteriner UGM merupakan pintu masuk menuju karier profesional yang menjanjikan dan bermakna.

Keberhasilan Prodi Teknologi Veteriner UGM tidak hanya mencerminkan kualitas pendidikan vokasi, tetapi juga kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin ke-3 (Good Health and Well-Being) melalui penguatan sistem kesehatan hewan nasional; poin ke-4 (Quality Education) lewat penyediaan pendidikan vokasi berkualitas dan relevan; poin ke-8 (Decent Work and Economic Growth) dengan peningkatan daya saing dan penyerapan tenaga kerja; serta poin ke-9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) melalui pengembangan inovasi teknologi dan kolaborasi dengan industri farmasi veteriner.

Tak kalah penting, bagi para orang tua yang tengah mempertimbangkan masa depan pendidikan anaknya, Program Studi Teknologi Veteriner UGM menawarkan kepastian. Lulusannya terbukti memiliki prospek kerja luas di sektor publik maupun swasta, mulai dari lembaga pemerintah seperti BBVF Pusvetma, laboratorium pengujian kesehatan hewan, perusahaan farmasi veteriner, Klinik hewan, Kementerian dan Dinas terkait, hingga pusat riset dan pengembangan teknologi biologik. Dengan rekam jejak yang sudah terbukti, jaminan kompetensi lulusan, dan dukungan jejaring profesional yang kuat, Prodi Teknologi Veteriner UGM layak menjadi pilihan utama bagi generasi muda yang ingin membangun masa depan yang cerah di dunia kesehatan hewan.

Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan keunggulan UGM dalam mencetak lulusan vokasi yang siap bekerja, tetapi juga menjadi cerminan dari arah pendidikan tinggi yang semakin adaptif, aplikatif, dan selaras dengan kebutuhan bangsa.

Program Studi Sarjana Teknologi Veteriner Lakukan Monitoring Magang Mahasiswa

Post Monday, 26 May 2025

Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner (Program Studi Tekvet) secara rutin melaksanakan kegiatan monitoring terhadap mahasiswa yang sedang melaksanakan magang di berbagai lokasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses pembelajaran di tempat magang berjalan sesuai dengan kurikulum serta mendukung pencapaian kompetensi mahasiswa. Monitoring dilakukan oleh dosen pembimbing dengan mengunjungi langsung lokasi magang terpilih, baik yang berada di instansi pemerintah, swasta, maupun peternakan mandiri. Kurikulum Program Studi Tekvet didesain sedemikian rupa, memberikan kesempatan luas kepada mahasiswa untuk melaksanakan magang hingga 1 tahun, yaitu pada semester 6 dan 7. Sebelumnya, mahasiswa dibekali dengan core keilmuan Program Studi Tekvet sejak semester 1 hingga 5, dengan tujuan mahasiswa telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebelum melaksanakan magang. Tercatat pada tahun 2025 ini, mahasiswa angkatan 2022 melaksanakan magang di 21 lokasi.  

Selama kegiatan monitoring, dosen pembimbing melakukan evaluasi terhadap aktivitas mahasiswa, termasuk keterlibatan mereka dalam kegiatan praktik, kepatuhan terhadap etika profesi, serta kemampuan mereka dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan. Dosen juga be  rdialog langsung dengan pembimbing lapangan untuk mendapatkan masukan mengenai kinerja dan perkembangan mahasiswa selama magang. Hasil monitoring ini kemudian digunakan sebagai bahan evaluasi internal program studi untuk perbaikan mutu pendidikan kedepan.

Selain evaluasi, monitoring ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara Program Studi dengan mitra tempat magang. Dalam kesempatan tersebut, pihak kampus dan mitra berdiskusi mengenai kemungkinan kerjasama lanjutan terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi, seperti kuliah tamu, penelitian terapan, pelatihan teknis, dukungan pengabdian masyarakat atau perekrutan lulusan. Hal ini memperluas jejaring profesional mahasiswa dan memperkuat peran program studi dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang peternakan dan kesehatan hewan. Program Studi Tekvet Universitas Gadjah Mada berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan SDGs poin ke-4 dan 17 yaitu Quality Education dan Partnerships for the Goals. 

        

Secara keseluruhan, kegiatan monitoring magang menjadi bagian penting dalam menjaga kualitas pendidikan vokasional di Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner. Dengan melakukan pendampingan secara aktif, program studi tidak hanya memastikan capaian akademik mahasiswa, tetapi juga turut membentuk karakter profesional dan meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi dunia kerja. Monitoring ini juga mencerminkan komitmen kampus dalam menjalin sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri.

Sinergi Akademik: Dosen Tekvet UGM Berikan Kuliah Umum Epidemiologi Veteriner di Universitas Padjadjaran

Post Saturday, 10 May 2025

Sebagai wujud kolaborasi antar perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di bidang kesehatan hewan, drh. Morsid Andityas, M.Sc., selaku dosen dari Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner (Tekvet), Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada (UGM), berkesempatan memberikan kuliah umum secara daring kepada mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran.

Kegiatan ini merupakan bagian integral dari Veterinary Medicine Skills Program (VMSP) Blok Veterinary Service Program (VSP) Semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025 yang dirancang khusus untuk mahasiswa tahun ketiga Program Studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran. Adanya kuliah mengenai “Epidemiologi Veteriner” diharapkan dapat memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai konsep dan aplikasi epidemiologi veteriner dalam praktik kesehatan hewan. Kuliah daring tersebut dilaksanakan selama tiga hari yaitu pada tanggal 22, 24, dan 28 April 2025.

Pada sesi kuliah umum tersebut, materi yang disampaikan mencakup spektrum esensial epidemiologi veteriner. Dimulai dari pengantar disiplin ilmu ini, mahasiswa diperkenalkan pada berbagai jenis data yang lazim digunakan, metode pengambilan sampel yang sesuai, serta cara menghitung ukuran sampel yang representatif untuk penelitian. Materi Kuliah juga meliputi teknik pengukuran frekuensi penyakit dalam populasi hewan, pentingnya pelaksanaan studi pendahuluan (pilot study), serta prinsip-prinsip penyusunan dan validasi kuesioner sebagai alat pengumpul informasi yang kredibel.

Kuliah tersebut juga mengulas metodologi kajian epidemiologi veteriner, termasuk pendekatan analisis data kualitatif dan kuantitatif yang relevan. Lebih lanjut, secara khusus mahasiswa mendapatkan pemahaman mengenai analisis asosiasi terutama faktor resiko penyakit melalui pendekatan analisis univariat, bivariat, dan multivariat, yang merupakan pondasi penting dalam mengidentifikasi potensi penyebab dan pola penyebaran penyakit. Sebagai tambahan, diperkenalkan pula konsep dasar pembuatan peta penyakit dan analisis spasial dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai alat visualisasi dan analisis data epidemiologi veteriner.

Inisiatif berbagi pengetahuan ini sejalan dengan visi Universitas Gadjah Mada dalam mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin ke-4 dan 17 yaitu Quality Education dan Partnerships for the Goals. Melalui jalinan kerja sama akademik ini, diharapkan terjadi transfer ilmu pengetahuan yang efektif dan peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan pendidikan kedokteran hewan.

Partisipasi aktif dosen dari Prodi Tekvet UGM sebagai narasumber di institusi lain mencerminkan komitmen untuk memperluas jaringan keilmuan dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu kesehatan hewan di tingkat nasional. Kegiatan ini memberikan nilai tambah bagi mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Padjadjaran dalam mempersiapkan diri menghadapi kompleksitas tantangan di dunia kerja, sekaligus mempererat hubungan baik antar universitas di Indonesia. Program Studi Tekvet UGM secara berkelanjutan berupaya membangun kolaborasi strategis demi menghasilkan lulusan yang kompeten dan mampu bersaing secara luas.

Prodi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner Jajaki Peluang Magang Kerja Mahasiswa di Jepang dalam Bidang Kesehatan Hewan

Post Sunday, 27 April 2025

Magang merupakan kegiatan pembelajaran secara langsung di lokasi industri atau perusahaan yang dilakukan oleh siswa/mahasiswa dalam jangka waktu tertentu untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan secara praktik langsung. Kegiatan magang memiliki peran krusial dalam pendidikan vokasi karena memberikan pengalaman nyata di dunia kerja yang tidak dapat sepenuhnya diperoleh di ruang kampus. Melalui magang, mahasiswa Sekolah Vokasi UGM dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari secara langsung dalam lingkungan profesional, sehingga memperkuat kompetensi teknis dan soft skills seperti komunikasi, disiplin, serta etika kerja. Lebih lanjut, magang membuka wawasan siswa terhadap dinamika industri, memperluas jaringan profesional, dan meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja setelah lulus. Magang menjadi jembatan penting antara dunia pendidikan dan dunia kerja dalam mencetak lulusan yang siap pakai. 

Mengingat pentingnya kegiatan magang bagi mahasiswa, Pengelola Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner (Prodi Tekvet) membuka diri untuk menjalin berbagai kerja sama dengan instansi dalam dan luar negeri. Berkaitan dengan kerja sama ini, Prodi Tekvet menerima kedatangan tamu dari lembaga pelatihan kerja (LPK) Kokusai Jinzai Support dan Konsultan Tenaga Kerja Jepang, Mr. Fuwa, Senin, 22 April 2025, bertempat di Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner, Sekolah Vokasi, UGM. Hadir dalam kegiatan ini: Prof. Dr. drh. Ida Tjahajati, MP. selaku Ketua Departemen yang sangat mendukung peluang magang di luar negeri; Ahdiar Fikri Maulana, S.Hut., M.Agr., Ph.D., selaku Sekretaris Departemen DTHV; dan drh. Fatkhanuddin Aziz, M.Biotech., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Tekvet. Diskusi berjalan friendly dan hangat membahas peluang magang kerja bagi mahasiswa Prodi Tekvet di Jepang dengan ruang lingkup kesehatan hewan, seperti: merawat kesehatan hewan, menjaga nutrisi makanan, perawatan oral hygiene, dan sebagainya. Magang kerja dilaksanakan selama maksimal 2 semester dan dapat dikonversi menjadi 40 SKS. Selain mendapatkan pengalaman kerja di Jepang, mahasiswa juga akan memperoleh insentif selama menjalani magang. Program magang tersebut sesuai dengan kurikulum Prodi Tekvet, dimana mahasiswa diberikan kesempatan mengambil magang hingga 1 tahun (2 semester) pada semester 6 dan 7.

Sekretaris Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner UGM,drh. Muhammad Rosyid Ridlo, M.Sc., Ph.D menyampaikan bahwa pertemuan ini sangat positif bagi pengembangan Prodi Tekvet ke depan, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan magang di luar negeri. Selama ini mahasiswa Prodi Tekvet sudah melaksanakan magang di berbagai instansi pemerintah dan swasta, mayoritas di dalam negeri, ada juga mahasiswa yang mengikuti program magang ke New Zealand. Namun jumlah mahasiswa magang di luar negeri masih perlu ditingkatkan. Magang di Jepang memberikan peluang emas bagi mahasiswa vokasi Indonesia, khususnya Prodi Tekvet, untuk memperoleh pengalaman kerja internasional yang berstandar tinggi dan berdisiplin kuat. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya belajar terkait kesehatan hewan, tetapi juga menyerap nilai-nilai seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan etos kerja yang menjadi ciri khas budaya kerja Jepang. Interaksi langsung dengan industri Jepang juga memperluas wawasan global mahasiswa dan meningkatkan adaptabilitas mereka dalam lingkungan multikultural. 

Rombongan Mr. Fuwa dan LPK Kokusai Jinzai Support juga berkesempatan mengunjungi laboratorium Prodi Tekvet, DTHV, SV, UGM dan meninjau proses belajar mengajar di kelas. Mr. Fuwa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan mahasiswa terkait kemungkinan magang di Jepang. Diskusi berjalan sangat menarik, mahasiswa antusias untuk mencoba kesempatan magang di Jepang dengan banyaknya pertanyaan yang interaktif. Pengalaman magang ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia vokasi Indonesia serta menghubungkan kebutuhan industri global dengan kompetensi tenaga kerja dalam negeri. Penciptaan peluang kerja di luar negeri akan memberikan keuntungan bagi bangsa untuk berkiprah di tingkat internasional melalui bidang Teknologi Veteriner. Program Studi Tekvet Universitas Gadjah Mada berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan SDGs poin ke-4 dan 17 yaitu Quality Education dan Partnerships for the Goals. Prodi Tekvet berkomitmen dan terus berupaya untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif dan berdaya saing baik di dalam maupun luar negeri. Pengalaman internasional merupakan salah satu kunci bagi mahasiswa Tekvet untuk memenangkan persaingan global. 

Penulis naskah: drh. M. Rosyid Ridlo, M.Sc. Ph.D.

Dosen Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner Hadiri Tokyo AMR One-Health Conference 2025

Post Saturday, 1 March 2025

Antimicrobial Resistance (AMR) atau resistensi antibiotik adalah kondisi di mana mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit menjadi kebal terhadap obat-obatan yang sebelumnya efektif, seperti antibiotik,

antivirus, atau antijamur. Situasi terkini menunjukkan bahwa AMR semakin meningkat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Bakteri yang resisten menyebabkan infeksi yang lebih sulit diobati, memperpanjang masa perawatan, meningkatkan biaya medis, dan meningkatkan angka kematian. Penyalahgunaan dan penggunaan berlebihan antibiotik di sektor kesehatan manusia dan pertanian (khususnya peternakan/kesehatan hewan), serta kurangnya pengembangan obat baru, semakin memperburuk masalah ini. Mengatasi AMR sangat penting untuk menjaga efektivitas pengobatan yang ada, melindungi kesehatan masyarakat, serta mencegah terjadinya krisis kesehatan global yang lebih besar di masa depan.

Sektor peternakan dan kesehatan hewan berkontribusi signifikan terhadap berkembangnya resistensi antibiotik melalui penggunaan antibiotik secara berlebihan dan tidak tepat dalam pencegahan, pengobatan, dan agen pemacu pertumbuhan hewan. Antibiotik sering diberikan kepada hewan meskipun mereka tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi, atau digunakan dalam dosis yang tidak sesuai. Hal tersebut dapat mendorong bakteri untuk berkembang menjadi resisten. Selain itu, penggunaan antibiotik di peternakan juga dapat menyebabkan kontaminasi lingkungan, seperti tanah dan air, melalui limbah hewan yang terinfeksi, yang memperburuk penyebaran resistensi yang tidak terkendali. Praktik-praktik ini meningkatkan kemungkinan bahwa bakteri resisten dapat berpindah dari hewan ke manusia melalui rantai makanan atau kontak langsung, sehingga memperburuk masalah resistensi antibiotik secara global.

Terkait dengan pentingnya mengatasi resistensi antibiotik secara global, atas dukungan dari Antimicrobial Resistance Research Center, National Institute of Infectious Diseases (AMRC-NIID), Jepang, dosen Prodi Tekvet drh. Fatkhanuddin Aziz, M.Biotech., Ph.D menghadiri Tokyo AMR One-Health Conference 2025 yang diselenggarakan pada 18-19 Februari 2025 di Jepang. Kesempatan baik ini digunakan untuk meningkatkan wawasan terkait situasi dan strategi AMR secara global dan membangun relasi kerjasama multinasional dengan berbagai institusi negara-negara lain. Selanjutnya 20-21 Februari juga melakukan short visit di AMRC-NIID untuk belajar genomic analysis dan diskusi kolaborasi riset.

 

Pendidikan tinggi memainkan peran kunci dalam menghadapi masalah global terkait resistensi antibiotik dengan menghasilkan riset yang mendalam, mengembangkan solusi inovatif, serta mempersiapkan tenaga profesional yang terampil dalam bidang mikrobiologi, farmasi, kedokteran, kesehatan hewan, dan kesehatan masyarakat. Pendidikan tinggi juga berkontribusi dalam menyebarkan pengetahuan kepada masyarakat dan menyiapkan tenaga kesehatan hewan mengenai penggunaan antibiotik yang bijaksana, serta pentingnya pengendalian infeksi dan kebijakan yang lebih ketat dalam penggunaan antibiotik di sektor kesehatan dan peternakan. Hal ini sangat penting untuk membentuk kesadaran dan membangun kolaborasi global dalam mengatasi resistensi antibiotik.

Prodi Tekvet melalui jalur pendidikan, berkontribusi dalam mengatasi resistensi antibiotik di Indonesia. Materi terkait resistensi antibiotik telah diajarkan dalam perkuliahan, termasuk keterampilan praktik determinasi karakter resistensi pada bakteri, residu antibiotik pada daging dan sebagainya. Selain itu, penelitian dan publikasi dosen-mahasiswa Prodi Tekvet juga telah banyak dilakukan terkait resistensi antibiotik bakteri asal isolat berbagai produk asal hewan. Prodi Tekvet berkomitmen menyiapkan tenaga kesehatan hewan terampil guna mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) no 2, 3, dan 4.

Penulis naskah: drh. Fatkhanuddin Aziz, M.Biotech., Ph.D.

Program Studi Teknologi Veteriner Sekolah Vokasi UGM Raih Akreditasi BAN-PT “BAIK SEKALI”

Post Thursday, 5 December 2024

Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner (Prodi Tekvet) Universitas Gadjah Mada berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan SDGs poin ke-4 yaitu Quality Education. Akreditasi program studi sangat penting dilakukan untuk memastikan dan menjamin mutu layanan pendidikan yang dijalankan oleh lembaga pendidikan. Pelaksanaan akreditasi dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). Lebih lanjut, akreditasi memiliki tujuan untuk menjamin standarisasi pendidikan dimana hal ini sangat penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. 

                       

Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner UGM sejak 26 November 2024 telah terakreditasi “BAIK SEKALI”. Raihan peringkat akreditasi “BAIK SEKALI” ini diraih dalam jangka waktu 5 tahun sejak awal berdiri di tahun 2019. Prodi Tekvet berdiri berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 1596/UN1.P/KPT/HUKOR/2019 dan memperoleh akreditasi “MINIMUM” berdasarkan SK BAN-PT Nomor 40/SK/BAN-PT/Min-Akred/D-IV/VII/2019. Selanjutnya tahun 2021, telah terakreditasi “BAIK” berdasarkan SK BAN-PT Nomor 10172/SK/BAN-PT/Akred/ST/VIII/2021 yang berakhir pada tahun 2026. Meskipun demikian, Prodi melihat potensi untuk dapat naik level, sehingga tahun 2024 mengajukan kembali reakreditasi kembali dan mendapatkan hasil “BAIK SEKALI” berdasarkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT No. 6896/SK/BAN-PT/Ak/STr/XI/2024. Sertifikat akreditasi program studi terbaru ini berlaku sejak tanggal 26 November 2024 sampai dengan 26 November 2029.

        

        

Lembaga BAN-PT menetapkan fokus penilaian ke dalam kriteria yang mencakup komitmen unit pengelola program studi terhadap kapasitas dan keefektifan pendidikan yang terdiri atas 9 (sembilan) kriteria yaitu: Kriteria 1 Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi; Kriteria 2 Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama; Kriteria 3 Mahasiswa; Kriteria 4 Sumber Daya Manusia; Kriteria 5 Keuangan, Sarana dan Prasarana; Kriteria 6 Pendidikan; Kriteria 7 Penelitian; Kriteria 8 Pengabdian kepada Masyarakat; dan Kriteria 9 Luaran dan Capaian Tridharma.

Capaian yang telah diraih ini, tidak terlepas dari usaha, upaya dan dukungan berbagai pihak internal (civitas akademika) dan eksternal (alumni dan mitra stakeholder). Ucapan terimakasih sebesar-besarnya dihaturkan kepada seluruh pihak yang terlibat. Prodi Tekvet memiliki modal yang kuat dan optimis untuk dapat segera meraih predikat “Unggul” kedepannya.

Pengujian Kualitas Susu: Langkah Penting untuk Meningkatkan Kepercayaan Konsumen

Post Tuesday, 12 November 2024

Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia dengan kelezatan dan komposisinya yang ideal karena susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh, mudah dicerna, bernilai gizi tinggi, dan sangat dibutuhkan oleh manusia dari berbagai umur. Susu adalah bahan makanan yang paling baik untuk kesehatan, karena susu mengandung zat gizi yang lengkap dan sempurna (Navyanti dan Adriyani, 2015). Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 3141.1:2011, susu segar merupakan cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau tidak ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali pendinginan. Susu dapat dihasilkan oleh ternak mamalia atau hewan menyusui lainnya seperti sapi, kerbau, atau kambing yang diperoleh dengan cara pemerahan (Navyanti dan Adriyani, 2015; Cholissodin et al., 2017). Susu yang dihasilkan oleh ternak perah bergantung pada berbagai faktor misalnya kesehatan ternak, waktu pemerahan, penyimpanan, musim, pakan, jenis ternak, dan umur ternak (Poerwanto dan Budiati, 2016). Menurut Arum dan Purwidiani (2014), susu yang populer beredar di pasaran adalah susu sapi.

Aspek penting dalam menilai kualitas susu yang mencerminkan tingkat penerimaan oleh konsumen yaitu hubungan antara sifat fisik, kimia, dan sifat mikrobiologis. Sifat fisik susu menunjukkan keadaan susu yang dapat diuji dengan menggunakan panca indera seperti warna susu. Warna air susu dapat berubah dari satu warna ke warna yang lain. Hal ini tergantung dari bangsa ternak, jenis pakan, jumlah dan sifat lemak, bahan padatan, dan senyawa pembentuk warna. Berat jenis (BJ) susu merupakan sifat fisik susu yang dapat diamati dengan menggunakan peralatan. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui adanya pemalsuan susu dengan menambahan air ke dalam susu, karena berat jenis air susu lebih tinggi daripada berat jenis air. Berat jenis susu dipengaruhi oleh kandungan bahan kering pakan sehingga kenaikan bahan kering akan meningkatkan berat jenis susu. Sifat kimia susu berhubungan dengan tingkat keasaman susu. Kandungan berbagai senyawa yang bersifat asam (asam sitrat, asam phosphat komplek, asam-asam amino, karbon dioksida yang larut) berpengaruh terhadap sifat kimia susu, sedangkan sifat mikrobiologis susu menunjukkan adanya tingkat pencemaran susu oleh mikroorganisme (Wahyuningsih dan Pazra, 2022). Mutu susu dapat ditentukan oleh jenis dan mikroba yang ada dalam susu, yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi kelayakan dan daya simpan susu untuk dikonsumsi. Cemaran bakteri dalam jumlah tinggi tidak terlepas dari manajemen sanitasi pada saat pemerahan. Sanitasi atau manajemen yang baik meliputi alat pemerahan, kebersihan, keadaan ternak, lingkungan serta kebersihan sumber air dan penanganan susu setelah pemerahan (Wijaya et al., 2021).

        

Pemeriksaan dan pengujian kualitas susu sangat penting dilakukan untuk menghindari pemalsuan atau sebab lain yang mengakibatkan susu segar tidak lagi seperti aslinya ketika diperoleh dari pemerahan. Untuk mendapatkan susu yang baik, ada dua syarat yang harus dipenuhi, yaitu susu tersebut haruslah tidak berbahaya untuk kesehatan (safe milk) yang berarti harus dijaga sedemikian rupa sehingga tidak mengandung bibit penyakit yang membahayakan kesehatan. Selain itu, susu haruslah susu yang bersih (clean milk), artinya tidak mengandung zat lain yang tidak ditemukan di dalam susu murni, sekalipun zat lain tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan.

Kontrol kualitas merupakan hal yang penting yang harus dilakukan secara rutin untuk menjaga kualitas susu, sehingga susu yang beredar sesuai standar kualitas yang baik dan aman untuk dikonsumsi masyarakat tanpa menimbulkan gangguan kesehatan bagi konsumen. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui kualitas dan keberadaan cemaran mikroba pada susu sapi yang beredar dan diperjualbelikan di Wilayah Kota Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan dosen dan mahasiswa di Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mendukung pembangunan nasional yaitu sebagai bagian dari implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada tujuan Kedua yaitu “Zero Hunger”, Ketiga yaitu “Good Health and Well-Being”, dan Keempat “Quality Education”. Selain untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan konsumen dan masyarakat serta jaminan keamanan pangan khususnya pangan asal hewan, penelitian ini dilakukan dalam rangka memastikan bahwa pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang, termasuk mahasiswa.

Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi penetapan target sampel, survey lokasi, penentuan lokasi dan pengambilan sampel, pengujian laboratorium (uji kualitas dan cemaran mikroba), serta analisis dan olah data. Sampel susu sapi yang ditargetkan atau dikategorikan sebagai sampel adalah susu sapi segar dan susu sapi pasteurisasi yang dijual oleh pedagang, warung, atau kios penjual susu. Titik-titik lokasi pengambilan sampel ditetapkan berdasarkan jumlah pedagang, warung, atau kios penjual susu yang ada di masing-masing area. Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data sampel dikumpulkan dan di-recording dalam bentuk file microsoft excel untuk memudahkan pengecekan dan identitas sampel. Pengujian laboratorium (uji kualitas dan cemaran mikroba) meliputi uji berat jenis, kadar lemak, bahan kering tanpa lemak, dan cemaran mikroba. Pengujian kualitas sampel dilakukan dengan menggunakan alat Lactoscan® Milk Analyzer. Pengujian cemaran mikroba meliputi total plate count (TPC), yang merujuk pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 2897:2008 tentang metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur dan susu, serta hasil olahannya. Data hasil uji laboratorium, selanjutnya diolah dan dianalisis secara deskriptif, kemudian dibandingkan dengan SNI 3141.1:2011 dan SNI 2897:2008. Penelitian ini diharapkan dapat menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dalam rangka pengujian dan upaya penjaminan mutu dan kemanan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) sehingga pangan asal hewan memiliki kualitas yang terpercaya dan bermanfaat untuk kesehatan saat dikonsumsi oleh konsumen serta masyarakat secara umum.

Penulis Naskah: drh. Nur Ika Prihanani, M.Sc.

 

Referensi:

Arum, H.P. dan Purwidiani, N. 2014. Pengaruh jumlah ekstrak jahe dan susu skim terhadap sifat organoleptik yoghurt susu kambing etawa. E-Journal Boga. 3(3): 116-124

Cholissodin, I., Sutrisno, Soebroto, A.A., Hanum, L., & Caesar, C.A. 2017. Optimasi kandungan gizi susu kambing peranakan etawa (PE) menggunakan ELM-PSO di UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Singosari-Malang. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 4(1), 31-36, p-ISSN: 2355-7699. e-ISSN: 2528-6579

Navyanti, F. dan Adriyani, R. 2015. Higiene sanitasi, kualitas fisik dan bakteriologi susu sapi segar perusahaan susu x di Surabaya (Hygiene sanitation, phisical qualities and bacterial in fresh cow’s milk of x milk company in Surabaya). Jurnal Kesehatan Lingkungan. 8(1): 36–47

Poerwanto, B. dan Budiati, T. 2016. Prevalensi dan diversitas lactobacillus sp. Pada susu kambing etawa segar. Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. ISBN 978-602-14917-2-0

Standar Nasional Indonesia. 2008. SNI 2897:2008. Metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur, dan susu, serta hasil olahannya. Jakarta. Badan Standardisasi Nasional

Standar Nasional Indonesia. 2011. SNI 3141.1:2011. Susu Segar-Bagian 1:Sapi. Jakarta. Badan Standardisasi Nasional

Wahyuningsih dan Pazra, D.F. 2022. Kualitas fisik, kimia, mikrobiologi susu sapi pada peternakan sapi perah di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor (Physical quality, chemical, and microbiology on cow’s milk in dairy farm in Caringin District, Bogor). Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis. 6(1): 1–16. P-ISSN 2599-039X E-ISSN 2599-0381

Wijaya, A.A., Hamid, I.S., Yunita, M.N., Tyasningsih, W., dan Praja, R.N. 2021. Uji most probable number Escherichia Coli pada susu sapi segar di KPSP Ijen Makmur, Licin, Banyuwangi. Jurnal Medik Veteriner. 4(2): 207-212. DOI: 10.20473/jmv.vol4.iss2.2021.207-212.  https://e-journal.unair.ac.id/JMV

Empat Mahasiswa Teknologi Veteriner Lolos Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 7

Post Saturday, 2 November 2024

Keberhasilan empat mahasiswa Teknologi Veteriner yang lolos dalam program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 7 berkontribusi dalam mendukung beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) serta membawa manfaat bagi pengembangan diri mereka secara profesional. Program ini didukung penuh oleh Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner Sekolah Vokasi UGM agar mahasiswa memiliki  pengalaman dan kemampuan yang baik sehingga siap untuk berkiprah di dunia kerja. Berikut adalah kontribusi masing-masing mahasiswa dengan poin SDGs:

 

  1. Umar Abdul Aziz dan Ainur Rohmah – Fasilitator Keamanan Pangan di BPOM RI (SDGs No. 2: Zero Hunger dan SDGs No. 3: Good Health and Well-Being)

Umar dan Ainur berperan dalam memastikan keamanan pangan melalui pengawasan produk dan edukasi kepada masyarakat. Tugas mereka sejalan dengan tujuan SDGs No. 2 (Mengakhiri Kelaparan) yang bertujuan untuk memastikan akses terhadap pangan yang aman dan bergizi. Selain itu, peran mereka juga berkontribusi pada SDGs No. 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), karena keamanan pangan yang baik membantu mencegah penyakit terkait makanan, meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

  1. Isyiyah Ardiani Pramudita – Marketing Content Creator di PT Stadikel Edukasi Teknologi (SDGs No. 4: Quality Education dan SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure)

Peran Isyiyah dalam menciptakan konten pemasaran yang mendukung pengembangan teknologi pendidikan berhubungan erat dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Isyiyah membantu meningkatkan kesadaran dan akses masyarakat terhadap produk teknologi edukasi yang inovatif, sehingga mendukung tercapainya pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Selain itu, upayanya juga mendukung SDGs No. 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) karena keterlibatannya dalam industri teknologi yang mendorong inovasi dan kemajuan infrastruktur digital.

  1. Alvina Meita Syazwina – Pendamping Teknis Kesehatan Hewan Ternak di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya (SDGs No. 2: Zero Hunger dan SDGs No. 12: Responsible Consumption and Production)

Peran Alvina dalam mendampingi peternak menjaga kesehatan ternak berkontribusi pada SDG 2 (Mengakhiri Kelaparan) dengan membantu meningkatkan produktivitas ternak dan memastikan ketersediaan pangan yang berkualitas tinggi, khususnya dari sektor peternakan. Selain itu, dengan memastikan penerapan praktik peternakan yang bertanggung jawab, Alvina juga mendukung SDGs No. 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), yang bertujuan untuk mempromosikan pola produksi berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Melalui kontribusi mereka di berbagai sektor, keempat mahasiswa ini tidak hanya mempersiapkan diri untuk dunia kerja, tetapi juga turut mendukung pencapaian beberapa poin SDGs. Hal ini menunjukkan bahwa program MSIB dapat memberikan dampak luas tidak hanya pada peserta, tetapi juga pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Mahasiswi Prodi Teknologi Veteriner SV UGM Memaparkan Hasil Penelitian dalam Kegiatan Seminar Nasional Teknologi Terapan 2024

Post Thursday, 31 October 2024

Pada tanggal 19 Oktober 2024, Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) terselenggara kegiatan Seminar Nasional Teknologi Terapan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam melakukan presentasi ilmiah serta menampilkan penelitian inovatif yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs nomor 4-Quality Education dan 16-Strong institution dalam bidang akademik), salah satunya terkait inovasi penelitian bidang produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di negara berkembang.

drh. Clara Ajeng Artdita, M.Sc., selaku ketua peneliti hibah Dana Masyarakat Sekolah Vokasi UGM tahun 2024, memfasilitasi mahasiswi bimbingannya untuk mengikuti seminar ini. Ia membimbing Khairana Zata Dini, mahasiswi Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner (Prodi TekVet), untuk mengeksplorasi dan meningkatkan kapasitasnya dalam melakukan presentasi ilmiah. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen UGM untuk memberdayakan mahasiswa agar dapat berkontribusi pada produktivitas pertanian dan ketahanan pangan melalui penelitian.

Presentasi Khairana berfokus pada penelitian timnya tentang mastitis pada ternak kambing perah, yaitu kondisi keradangan pada ambing ternak kambing perah. Ia menyoroti dampak negatif mastitis bagi ternak dan peternak, terutama penurunan ekonomi yang dihadapi peternak akibat berkurangnya produksi susu. Penelitian ini sangat penting bagi negara berkembang di mana pertanian memainkan peran signifikan dalam ekonomi dan ketahanan pangan (SDGS nomor 1-no poverty dan 2-zero hunger).

Dalam penelitiannya, Khairana memfokuskan pada bakteri penyebab mastitis pada ternak. Ia menemukan bahwa sampel susu dari kambing yang didiagnosis mastitis positif terinfeksi kelompok bakteri Gram negatif, yang mengarah kepada bakteri Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae. Penelitian ini menegaskan perlunya tindakan pengobatan antibiotik yang spesifik  terhadap bakteri tersebut tentunya di bawah pengawasan dokter hewan (bagi ternak) serta pentingnya edukasi untuk meningkatkan sanitasi dalam proses pemerahan susu (bagi peternak).

Keberadaan bakteri yang melebihi standar yang ditetapkan (SNI) menjadi ancaman signifikan bagi keamanan pangan. Khairana menekankan bahwa penanganan mastitis tidak hanya meningkatkan kesehatan ternak tetapi juga memastikan keamanan produk susu bagi konsumen. Penelitian ini sejalan dengan SDGs dengan mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan pangan di negara berkembang.

Seminar ini memberikan platform bagi mahasiswa untuk berbagi penelitian mereka dan berinteraksi dengan peserta lain di bidang sejenis. Tentunya, ini menciptakan lingkungan kolaborasi dan pertukaran pengetahuan yang penting untuk memajukan produktivitas pertanian dan mengatasi tantangan ketahanan pangan. Wawasan yang diperoleh dari presentasi semacam ini dapat menghasilkan solusi inovatif yang menguntungkan baik peternak maupun konsumen.

drh. Clara mengungkapkan kebanggaannya terhadap karya Khairana dan pentingnya penelitian semacam ini dalam konteks tantangan global. Ia mencatat bahwa pendidikan memainkan peran vital dalam membekali calon lulusan Prodi TekVet dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah seperti mastitis, yang berdampak langsung pada produktivitas pertanian dan ketahanan pangan.

Saat seminar berakhir, para peserta didorong untuk terus mengeksplorasi peluang penelitian yang berkontribusi pada SDGs. Komitmen UGM untuk membangun budaya penelitian dan inovasi di kalangan mahasiswanya sangat jelas, dan acara seperti seminar ini sangat penting untuk membangun masa depan yang berkelanjutan.

Sebagai kesimpulan, presentasi Khairana Zata Dini di Seminar Nasional Teknologi Terapan 2024 ini tidak hanya menampilkan penelitiannya tentang mastitis pada kambing perah tetapi juga menyoroti implikasi yang lebih luas bagi produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di negara berkembang. Kolaborasi antara mahasiswa dan dosen selaku civtas akademika UGM mencerminkan dedikasi institusi ini terhadap dunia pendidikan dan penelitian.

Mahasiswa Prodi Teknologi Veteriner mengikuti Seminar Nasional Teknologi Terapan Sekolah Vokasi UGM 2024

informasiPost Tuesday, 29 October 2024

Mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner SV UGM turut berpartisipasi dalam Seminar Nasional Teknologi Terapan dengan tema “Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi yang Paripurna sebagai Pilar Visi Indonesia Emas 2045”. Kegiatan ini dinisiasi oleh Sekolah Vokasi UGM sukses diselenggarakan pada tanggal 19 Oktober 2024. Acara ini diadakan sebagai upaya strategis untuk memperkuat pendidikan tinggi vokasi di Indonesia, berkonsentrasi pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan siap bersaing dalam rangka mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Seminar ini menghadirkan tiga narasumber ahli yang memberikan perspektif penting dari berbagai bidang yaitu 1). Saryadi, S.T., M.B.A., selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi., 2). Dr. Muhammad Aditya Warman, S.Psi., M.B.A., Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan., dan 3). Aliridho Barakbah, S.Kom., Ph.D.

Seminar nasional ini menghadirkan pembicara pada level nasional yang mumpuni di bidangnya. Para narasumber memberikan pemaparan dan arahan mengenai kebijakan terbaru pendidikan vokasi di Indonesia serta peran strategis pendidikan vokasi dalam pengembangan SDM unggul. Hal ini disampaiakan oleh Bp. Saryadi, S.T., M.B.A. Selanjutnya pembicara kedua yaitu Bp. Dr. Muhammad Aditya Warman, S.Psi., M.B.A membahas pentingnya sinkronisasi antara pendidikan vokasi dan kebutuhan tenaga kerja di industri, khususnya dalam meningkatkan ketenagakerjaan di Indonesia. Beliau juga menekankan perlunya soft skill dan kemampuan leadership yang kuat agar bangsa ini maju. Sementara itu Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Bp Aliridho Barakbah, S.Kom., Ph.D., memaparkan inovasi dan best practice dalam penerapan teknologi terapan di pendidikan vokasi. Banyak sekali riset yang dibangun oleh lancasan vokasi memberi manfaat nyata bagi masysrakat. Lebih lanjut kolaborasi antara Vokasi dan dunia akademik perlu lebih erat agar muncul impact yang nyata untuk kemajuan bangsa Indonesia

Acara ini juga menjadi bagian dari National Technology and Vocational Conference 2024 SV UGM, terdapat berbagai presentasi hasil penelitian dari beragam klaster ilmu. Sebanyak 77 paper dari klaster Saintek, 69 paper dari klaster Soshum, 10 paper dari klaster Kesehatan, dan 18 paper dari klaster Agro dipresentasikan. Paper-paper ini berfokus pada teknologi terapan yang berpotensi besar untuk mendukung sektor-sektor strategis di Indonesia.

Mahasiswa/i Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner yang turut mempresentasikan hasil penelitian mereka antara lain: 1). Dhinta Maulidya Kalandara dengan judul paper “Analisa Beberapa Parameter Pemeriksaan Darah pada Domba Ekor Tipis Bunting dan Pasca Partus”., dan 2). Richard Renaldy Ryanto dengan judul paper “Analisa Uji Darah pada Domba Ekor Tipis (Ovis aries sp.) Bunting dan Post Partus“. Hasil pemaparan ini merupakan hasil penelitian mahasiswa di bawah bimbingan drh. M. Rosyid Ridlo, M.Sc., Ph.D terkait penelitian hematologi hewan bunitng dan postpartus pada domba. Kedua presenter mahasiswa/i ini memaparkan penelitian mereka yang fokus pada analisa parameter darah pada domba ekor tipis sebagai model penelitian dalam dunia veteriner. Penelitian tersebut sangat relevan dalam konteks peningkatan kualitas kesehatan ternak di Indonesia, terutama pada fase bunting dan pasca partus. Aktivitas ini seiring dengan tujuan SDGs by Goals No. 2 yaitu berkaitan dengan Zero Hunger, pemenuhan kebutuhan pangan agar terhindar dari kelaparan. Lebih lanjut dengan melibatkan mahasiswa dalam pertemuan ilmiah ini akan membentuk mahasiswa yang lebih tangguh dan berkualitas di level nasional. Hal ini mendukung tujuan SDGs by Goals  No.4. mengenai Quality Education, pendidikan yang berkualitas.

                   

Partisipasi dari berbagai institusi ini tidak hanya diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari Sekolah Vokasi UGM, tetapi juga dihadiri oleh peserta dari 16 institusi eksternal lainnya. Kehadiran berbagai institusi ini menunjukkan besarnya minat dan dukungan terhadap pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Harapan untuk masa depan pendidikan vokasi ini

dengan adanya seminar nasional teknologi terapan, pendidikan vokasi di Indonesia semakin kuat dalam menjawab tantangan global di masa depan, terutama dalam menyiapkan lulusan yang kompeten di berbagai sektor strategis. Pengembangan teknologi terapan yang dibahas dalam seminar ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan inovasi yang mendukung pencapaian Visi Indonesia Emas 2045, dimana pendidikan vokasi menjadi pilar utama dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul. Banyak nya disiplin ilmu yang terlibat tentu akan menambah jejaring bagi peserta sehingga mampu memperkuat kerjasama yang dapat terjalin. Hal ini jelas mendukung tujuan SDGS by Goals No. 17, yaitu Parterships for the Goals.

Seminar Nasional Teknologi Terapan ini berhasil menjadi ajang penting untuk mempertemukan pemangku kepentingan dari berbagai sektor, termasuk akademisi, pemerintah, dan industri, dalam membahas penguatan pendidikan vokasi menuju Visi Indonesia Emas 2045. Merujuk pada beragam topik yang diangkat, mulai dari pengembangan teknologi terapan hingga peningkatan kualitas SDM, acara ini membuktikan pentingnya sinergi lintas disiplin dan institusi. Harapannya, hasil diskusi dan pemaparan dalam seminar ini dapat diimplementasikan secara nyata untuk mendukung tercapainya pendidikan vokasi yang paripurna, mencetak generasi muda yang kompeten, dan menghadirkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan bangsa.

Penulis naskah : drh. Muhammad Rosyid Ridlo, M.Sc., Ph.D., Dhinta Maulidya Kalandara, dan Richard Renaldy Ryanto

12

Recent Posts

  • [Lowongan Kerja] Staff QC & Laboratory – PT. Central Proteina Prima Tbk
  • [Lowongan Kerja] Supervisor QC Inline- PT. Central Proteina Prima Tbk
  • Peneliti Prodi TekVet SV UGM Kembangkan Nanoemulsi Herbal untuk Pencegahan Mastitis pada Ternak Perah
  • Penelitian Mahasiswa Teknologi Veteriner Tunjukkan Potensi Transmisi Bakteri Resisten Antibiotik dari Susu Segar Kambing Sapera ke Manusia
  • [Lowongan Kerja] Paramedik Veteriner, Inseminator – WINGS GROUP
  • Produk Herbal Berpotensi sebagai Antiseptik Paska Pemerahan pada Ternak Perah
Universitas Gadjah Mada

Sekolah Vokasi
Sarjana Terapan Teknologi Veteriner
Universitas Gadjah Mada
Gedung Sekip Unit II Lt.2, Jl. Yacaranda, UGM, Yogyakarta 55281
Telp 0274-581124

 

              

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY