

Kabupaten Dompu terletak di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dompu diketahui merupakan salah satu wilayah dengan sistem peternakan sapi potong yang dilakukan secara ekstensif. Sistem pemeliharaan ternak secara ekstensif dilakukan dengan cara melepaskan ternak di lahan penggembalaan selama periode pemeliharaan, pakan bergantung kondisi alam dan musim, serta minim intervensi terhadap ternak (Hilmiati et al., 2019). Mayoritas peternak di Dompu melakukan kegiatan pemeliharaan ternak secara tradisional dengan cara menggembalakan ternak di padang umbaran atau di lahan pribadi, serta mengintegrasikan crop cow dengan memanfaatkan limbah pertanian (jagung, kacang hijau, padi). Pemerintah daerah melalui Dinas Peternakan juga terus mendukung sektor peternakan dan kesehatan hewan di Dompu melalui program khusus yaitu vaksinasi ternak rutin per tahun dan registrasi ternak.
SDGS12
Koinfeksi LSD dan PMK, Mungkinkah Terjadi pada Sapi Indonesia?


Dua penyakit menular pada sapi kembali menjadi perhatian dunia peternakan di Indonesia: Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Keduanya sama-sama disebabkan oleh virus dan menimbulkan dampak besar terhadap kesehatan dan produktivitas ternak. Hasil penelitian tim Program Studi Teknologi Veteriner, Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner (DTHV), Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan bukti adanya infeksi ganda (koinfeksi) dua virus berbeda pada satu individu sapi.
Mendukung kesehatan ternak dan keamanan pangan melalui inovasi berbasis minyak atsiri.



Tim peneliti mahasiswi Program Studi Teknologi Veteriner (Prodi TekVet), Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dibimbing oleh drh. Clara Ajeng Artdita, M.Sc., tengah mengembangkan nanoemulsi minyak atsiri herbal sebagai inovasi untuk pencegahan mastitis pada ternak perah. Penelitian ini dilakukan secara in vitro di Laboratorium Pengembangan dan Inovasi Veteriner TekVet UGM, dengan tujuan menciptakan solusi alami yang efektif sekaligus mendukung praktik peternakan berkelanjutan.




Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit menular yang menyerang sapi, disebabkan oleh virus dari kelompok Capripoxvirus. Penyakit ini menyebabkan munculnya benjolan-benjolan besar pada kulit, demam, lemas, serta penurunan nafsu makan. Di Yogyakarta, khususnya di wilayah Kulon Progo, kasus LSD pada sapi sudah mulai ditemukan sejak tahun 2023. Penyakit ini menjadi masalah serius karena bisa menurunkan produktivitas ternak dan menyebar dengan cepat. Melihat kondisi tersebut, drh. Fajar Budi Lestari, M.Biotech., Ph.D. dosen dari Program Studi Teknologi Veteriner, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama beberapa mahasiswanya, melakukan penelitian untuk mengetahui dampak penyakit ini secara lebih dalam, khususnya melalui pemeriksaan darah atau yang dikenal dengan istilah hematologi.
Industri pengolahan susu merupakan bagian penting dari sektor pangan yang berkontribusi pada pemenuhan gizi masyarakat. Dalam proses produksinya, kebersihan dan sanitasi menjadi faktor utama untuk menjamin kualitas dan keamanan produk. Salah satu aspek krusial adalah personal hygiene (kebersihan pribadi) dari karyawan yang terlibat langsung dalam pengolahan. Personal hygiene tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga berperan besar dalam mencegah kontaminasi silang dan penyebaran penyakit melalui produk susu.


Program Studi Teknologi Veteriner, Sekolah Vokasi (Prodi Tekvet) menggelar seminar magang industri yang berlangsung diBallroom Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) pada tanggal 11-12 Juni 2025. Seminar tersebut menjadi wadah bagi mahasiswa reguler tahun angkatan 2022 untuk memaparkan hasil praktik, pengalaman praktis selama menjalani magang industri di periode magang yang dilakukan pada 15 Februari – 30 Mei 2025. Magang industri merupakan bagian dari kurikulum untuk menguatkan pemahaman teoritis melalui aplikasi di lapangan terkait dengan bidang teknologi veteriner.


Desa Dorebara, Kecamatan Dompu merupakan ibukota Kabupaten Dompu yang termasuk ke dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Potensi pertanian di Kecamatan Dompu cukup besar, dengan luas lahan pertanian mencapai 18.647 hektar. Komoditas utama yang dibudidayakan meliputi padi, jagung, dan tanaman hortikultura, serta peternakan. Curah hujan yang cukup tinggi di musim hujan mendukung sektor pertanian dan peternakan. Akan tetapi, musim kemarau panjang merupakan tantangan utama untuk mengakses air sehingga mengakibatkan minimnya ketersediaan sumber pakan ternak (BPS, 2024; Dompukab, 2025). Pengelolaan sumber daya alam yang tepat sesuai dengan kondisi agroklimat akan meningkatkan ketahanan lokal, sehingga berpartisipasi dalam menangani perubahan iklim (SDGs 13). Desa Dorebara merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Dompu dengan luas 2,5 km2, berpopulasi penduduk sekitar 3.800 jiwa dengan mata pencaharian beragam, salah satu mata pencaharian mayoritas penduduk adalah sebagai peternak (BPS, 2024).
Keberhasilan empat mahasiswa Teknologi Veteriner yang lolos dalam program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 7 berkontribusi dalam mendukung beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) serta membawa manfaat bagi pengembangan diri mereka secara profesional. Program ini didukung penuh oleh Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner Sekolah Vokasi UGM agar mahasiswa memiliki pengalaman dan kemampuan yang baik sehingga siap untuk berkiprah di dunia kerja. Berikut adalah kontribusi masing-masing mahasiswa dengan poin SDGs:
Tim Batako Bawono, yang terdiri dari lima mahasiswa kreatif Universitas Gadjah Mada telah menciptakan terobosan inovatif dalam memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan baku batako dari kelompok ternak di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tim ini diketuai oleh Dinda Ramadhan (Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner), dengan tim: Zaenal Arif (Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner), Nauziyah Azuardini (Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan), Yossi Dyah Listiana (Ilmu dan Industri Peternakan), dan Muhammad Rakan Arrandhi (Program Studi Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil). Mereka mendapat dampingan dari dosen Ir. Annisa’ Qurrotun A’yun, S. Pt., M. Sc., IPP. Dalam upaya mengatasi masalah limbah peternakan dan mencari alternatif material ramah lingkungan. Tim Batako Bawono merancang proses pengolahan kotoran sapi menjadi batako yang kuat dan murah. Kotoran sapi, yang sebelumnya dianggap sebagai limbah, diubah menjadi sumber daya bernilai tinggi melalui proses pengeringan, pencampuran dengan bahan lain, dan pencetakan menjadi batako.
Perkembangan Industri Pangan terkait produk susu sudah semakin berkembang. Sektor Industri Pengolahan Susu (IPS) memberikan kemudahan bagi konsumen dalam penyediaan minuman yang siap saji untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Perkembangan IPS ini terkadang belum dibarengi dengan pengetahuan tentang keamanan pangan. Beberapa industri belum menerapkan prinsip-prinsip dasar keamanan pangan, salah satunya hygiene dan sanitasi. Higiene dan sanitasi merupakan parameter penting dalam industri olahan pangan termasuk susu. Higiene dan sanitasi harus menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari IPS produk yang dihasilkan aman dan layak dikonsumsi oleh masyarakat.