Menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan revolusi industri 4.0 ini, pendidikan di perguruan tinggi dituntut untuk mampu berinovasi dengan didukung dosen yang berkompeten sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas bagi bangsa di masa depan. Lembaga pendidikan tinggi pun turut berperan dalam mencetak alumni/lulusan yang siap bekerja dalam menghadapi tantangan global, termasuk bidang veteriner.
Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada menginisiasi pendirian Program Studi Sarjana Terapan dengan nama Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner (Prodi Tekvet) yang secara resmi telah memenuhi akreditasi minimal tentang pendirian program studi baru pada tanggal 30 Juli 2019 oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Pengambilan nama Prodi Tekvet ini mengacu pada program studi sejenis dengan jenjang yang sama yang terdapat di luar negeri seperti Amerika Serikat, Afrika Selatan, Australia, Canada, New Zealand, dan Thailand dengan nama Veterinary Technology. Adapun universitas-universitas yang menyelenggarakan pendidikan Prodi Tekvet diantaranya adalah Purdue University, Mount Ida College, Miami Dade College, Hillsborough Community College, TAMUK University (Texas A&M-Kingsville), Harcum College, Murray State University, Tshwane University of Technology, The University of Queensland, Charles Sturt University, University of Guelph, Massey University, dan Kasetsart University. Program studi tersebut menghasilkan lulusan sebagai Veterinary Technologist yang memiliki keterampilan dan pengetahuan penanganan hewan produksi, serta memiliki kemampuan manajemen dan aplikasi teknologi mutakhir di bidang teknologi veteriner.
Pendirian Prodi Tekvet merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada dalam rangka turut menyelesaikan permasalahan bangsa, khususnya di bidang kesejahteraan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dalam mendukung ketahanan pangan asal hewan nasional. Saat ini Indonesia memerlukan Sarjana Terapan bidang veteriner yang dapat mendukung terkait ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum dan IPTEK bidang kesejahteraan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan bioteknologi dalam mendukung ketahanan pangan nasional yang bemanfaat untuk kemajuan dan pembangunan Indonesia.