Antimicrobial Resistance (AMR) atau resistensi antibiotik adalah kondisi di mana mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit menjadi kebal terhadap obat-obatan yang sebelumnya efektif, seperti antibiotik,
antivirus, atau antijamur. Situasi terkini menunjukkan bahwa AMR semakin meningkat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Bakteri yang resisten menyebabkan infeksi yang lebih sulit diobati, memperpanjang masa perawatan, meningkatkan biaya medis, dan meningkatkan angka kematian. Penyalahgunaan dan penggunaan berlebihan antibiotik di sektor kesehatan manusia dan pertanian (khususnya peternakan/kesehatan hewan), serta kurangnya pengembangan obat baru, semakin memperburuk masalah ini. Mengatasi AMR sangat penting untuk menjaga efektivitas pengobatan yang ada, melindungi kesehatan masyarakat, serta mencegah terjadinya krisis kesehatan global yang lebih besar di masa depan.
Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner (Prodi Tekvet) Universitas Gadjah Mada berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan SDGs poin ke-4 yaitu Quality Education. Akreditasi program studi sangat penting dilakukan untuk memastikan dan menjamin mutu layanan pendidikan yang dijalankan oleh lembaga pendidikan. Pelaksanaan akreditasi dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). Lebih lanjut, akreditasi memiliki tujuan untuk menjamin standarisasi pendidikan dimana hal ini sangat penting dalam peningkatan kualitas pendidikan.
Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia dengan kelezatan dan komposisinya yang ideal karena susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh, mudah dicerna, bernilai gizi tinggi, dan sangat dibutuhkan oleh manusia dari berbagai umur. Susu adalah bahan makanan yang paling baik untuk kesehatan, karena susu mengandung zat gizi yang lengkap dan sempurna (Navyanti dan Adriyani, 2015). Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 3141.1:2011, susu segar merupakan cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau tidak ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali pendinginan. Susu dapat dihasilkan oleh ternak mamalia atau hewan menyusui lainnya seperti sapi, kerbau, atau kambing yang diperoleh dengan cara pemerahan (Navyanti dan Adriyani, 2015; Cholissodin et al., 2017). Susu yang dihasilkan oleh ternak perah bergantung pada berbagai faktor misalnya kesehatan ternak, waktu pemerahan, penyimpanan, musim, pakan, jenis ternak, dan umur ternak (Poerwanto dan Budiati, 2016). Menurut Arum dan Purwidiani (2014), susu yang populer beredar di pasaran adalah susu sapi.